Setiap pencetakan brosur atau katalog, memang membutuhkan perhatian khusus karena harus ada tekukan bahkan lipatan yang wajib terlipat secara rapi. Dengan pengerjaan yang profesional inilah hasil dari percetakan akan semakin rapi saat dilipat menjadi beberapa bagian. Kali ini akan dibahas lengkap mengenai perbedaan creasing dan scoring dalam percetakan bagi kamu yang ingin lebih memahami teknik lipatan kertas, utamanya bagi kamu pemilik bisnis percetakan di Surabaya.
Pengertian Creasing dan Scoring dalam Percetakan
Semakin tebalnya sebuah kertas, maka saat memutuskan untuk melipatnya harus memperhatikan bekas lipatan yang dibuat. Apalagi setelah menjalani proses percetakan dengan desain yang dibuat khusus pada sebuah kertas. Jika lipatan tidak sesuai tempatnya maka akan membuat tinta yang sudah terserap pada kertas retak bahkan rusak.
Untuk mengatasi hal ini maka kamu harus memikirkan ulang setiap desain yang dibuat pada kertas cetakan. Pastikan bahwa kamu juga menguasai dua teknik penekukan atau lipatan kertas yang biasanya disebut dengan creasing dan scoring. Inilah penjelasan keduanya.
Creasing adalah rel yang digunakan sebagai jalur. Biasanya rel ini berupa garis yang digunakan sebagai jalur lipatan sekaligus dipakai untuk scoring. Dengan menerapkan sistem creasing pada setiap kertas cetakan, maka lipatan akan menjadi semakin presisi dan pas sesuai pesanan. Sejatinya teknik ini digunakan untuk memberikan kesan jika lipatan tidak melenceng bahkan keluar dari keinginan pesanan konsumen.
Scoring adalah salah satu metode dalam mengurangi kekakuan pada sebuah kertas. Dengan dilakukan penekanan sesuai jalur yang sudah dilakukan dalam proses creasing maka kamu akan semakin mudah untuk membuat lipatan yang lebih rapi. Biasanya mesin yang digunakan dalam teknik lipatan atau scoring ini menyerupai pisau tumpul dengan sisi khusus untuk menekan kertas sesuai jalur yang ditentukan.
3 Hal Dalam Proses Creasing dan Scoring
Ada yang harus diperhatikan dalam proses creasing dan scoring, factor yang akan menjamin hasil terbaik saat pelipatan kertas antara lain:
1. Struktur Kertas
Pada sebuah kertas akan terkandung kadar serat, ikatan antar lapisan dan panjang serat yang berbeda. Hasil lipatan akan dipastikan dari ketiga struktur ini. Sebagai gambaran, jika kandungan serat pada sebuah kertas sangat rendah maka akan membuat kertas cenderung mudah retak dan kurang stabil saat dilipat.
2. Proses Pencetakan
Cetakan tinta yang sudah menjadi satu pada sebuah kertas juga akan memberikan efek saat akan dilakukan penekukan. Apalagi jika masih baru selesai dicetak, panas dan kelembaban akan mengurangi tingkatan fleksibilitasnya.
3. Kondisi Lingkungan
Setiap kertas yang akan dilipat juga akan dipengaruhi oleh kadar air. Jika cetakan dilakukan pada ruangan dengan kelembaban tinggi, maka kualitas lipatan juga tidak akan berjalan bagus. Bahkan kelembaban lingkungan juga bisa mempengaruhi turunnya hasil cetakan kertas.
Sejauh ini letak perbedaan creasing dan scoring dalam percetakan hanya pada segi hasil lipatan. Karena memang keduanya saling berkaitan dalam proses pelipatan cetakan kertas. Dalam proses creasing akan melalui proses penekanan kertas hingga masuk ke sisi dalam lipatan.
Sedangkan scoring sendiri digunakan untuk memberikan jalur yang tepat jika percetakan akan memproses tekukan atau lipatan pada kertas. Cetakan dan teknik lipatan akan tampak bagus pada kertas tebal jika melalui proses yang sesuai. Sejumlah teknik lipatan yang banyak digunakan misalnya: litho score, heat score, rotary score, letterpress score, impact score dan wet score.
Dengan memperhatikan penjelasan diatas, kamu akan semakin paham mengenai perbedaan creasing dan scoring dalam percetakan. Semoga bermanfaat!
Khusus untuk anda yang ingin mencari percetakan murah di Surabaya, saya sangat menyarankan Harvest Printing di Tenggilis Surabaya sebagai salah satu percetakan terbaik dan termurah di kota Pahlawan. Pastinya teknik creasing dan scoring sudah menjadi bagian dari layanan Harvest Printing